Saya diundang menjadi pembicara kunci (key-note speaker) dalam pertemuan pemuda dan mahasiswa antar-bangsa di Korea pada bulan November 2018. Penyelenggara pertemuan itu adalah DAEJAYON sebuah NGO yang berkantor di Seoul, Korea, dan memiliki cabang di 21 negara di dunia.

Organisasi ini mengawali kegiatannya sebagai kegiatan relawan mahasiswa pada 2001, kemudian mendeklarasikan dirinya sebagai organisasi lingkungan hidup dengan tujuan menciptakan dunia yang hijau (Green Earth) melalui Sekolah dan Kampus Hijau (Green School and Green Campus). Fokus kegiatan mereka adalah menumbuhkan pemimpin-pemimpin masa depan dunia yang punya kepedulian pada pembangunan berkelanjutan.

Yang menarik perhatian saya, organisasi ini dipimpin oleh orang-orang muda yang sebagian besar adalah mahasiswa atau mereka yang baru lulus universitas. Dalam pekerjaan saya di WWF Indonesia, saya memang memberi perhatian besar pada anak-anak muda calon pemimpin masa depan. Saya sudah kehilangan harapan pada pemimpin-pemimpin politik dunia, apalagi pada politisi Indonesia, mereka akan peduli pada masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil. Tampaknya fokus mereka hanyalah pemilihan umum yang akan datang. Dunia penuh dengan politisi, namun miskin negarawan.

Oleh karena itu, ketika diundang hadir sebagai pembicara kunci, saya segera menyanggupi. Namun pada akhir tahun 2018 itu, jejak karbon saya ternyata sudah melampaui batas.

Laporan Google Map mengenai perjalanan saya pada akhir tahun 2018.

Menurut laporan Google Map pada bulan November itu saya sudah lebih dari 5 kali mengelilingi dunia! Selain itu, sambutan saya pada tanggal 21 November 2018, adalah 5 hari setelah kepulangan saya dari perjalanan menghadiri Paris Peace Forum . Saya kemudian melakukan negosiasi ulang dengan panitia penyelenggara agar dapat memberikan sambutan melalui aplikasi zoom. Namun dengan mempertimbangkan sinyal internet di Jakarta ketika itu, akhirnya disepakati agar sambutan saya direkam saja. Kemudian, bila ada pertanyaan dari peserta akan saya jawab melalui email.

Video untuk Konferensi Internasional DAEJAYON, 21 November 2018.

Pertemuan itu diikuti oleh kurang lebih seratus peserta, dan saya menerima dua tanggapan melalui email.

Suasana pertemuan ketika video saya ditayangkan.

Informasi mengenai DAEJAYON dapat dilihat di sini.