Kembali berita duka tiba sore ini. Dokter Kartono Mohamad, mantan Ketua IDI dan PKBI, meninggal dunia dalam usia 80 tahun.
Dokar, begitu kami memanggilnya, saya kenal sejak saya bekerja di PKBI pada tahun 1981. Ketika itu dia adalah pemimpin redaksi majalah Medika dan Pengurus Pusat PKBI. Dokar kemudian menjadi Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), bergantian beberapa kali dengan Dokter Azrul Azwar. Dokter Azrul juga kemudian menjadi Ketua PKBI setelah Dokter Kartono.
Pada awal perkenalan kami itu, Dokar banyak bercerita mengenai pengalamannya sebagai Dokter Angkatan Laut. Ceritanya selalu seru, penuh petualangan. Tapi dia tak pernah cerita mengapa dia berhenti menjadi tentara. Walaupun saya beberapa kali iseng bertanya.
Saya terlibat lebih intensif dengan Dr. Kartono dalam studi masa depan PKBI pada tahun 1988-89. Ketika itu Pak Tjip sebagai ketua PKBI mengumpulkan sekelompok orang yang dia sebut sebagai “relawan senior” untuk memikirkan rencana strategis PKBI untuk 25 tahun ke depan. Anggotanya: Prof. Masri Singarimbun, Dr. Kartono Mohamad, Dr. Azrul Azwar, Dr. Firman Lubis, dan Prof. Prijono Tjiptoherijanto. Saya bertindak sebagai sekretaris dan kemudian dibantu oleh Liesnoor Pakpahan. Kelompok studi ini berhasil membuat Rencana Strategis Jangka Panjang PKBI 1990-2015. Lebih penting dari itu, visi pak Tjip untuk mengumpulkan semua calon pemimpin masa depan PKBI juga membuahkan hasil. Dalam 25 tahun itu kepemimpinan PKBI dijabat secara bergantian oleh Dr. Kartono, Dr. Azrul, Prof. Prijono dan saya (2006-2010). Kemudian, dilanjutkan oleh Dr. Sarsanto Sarwono yang juga sudah aktif sejak tahun 80an.
Pertemuan kami yang terakhir terjadi di tahun 2013 dalam pelatihan advokasi pengendalian tembakau di Bogor. Ketika itu Dokter Kartono masih sehat dan sangat aktif dalam upaya regulasi industri rokok, sehingga fotonya pernah dipajang bersama 9 orang lainnya sebagai musuh petani tembakau dan pabrik rokok!
Baru kemudian saya mendapat kabar Dr. Kartono telah beberapa tahun ini mengidap sakit, dan terbaring di tempat tidur.Selamat jalan Dokter Kartono Mohamad. Semoga dilapangkan kuburmu, diampuni dosa-dosamu, dan diterima amal ibadahmu. Aamiin.
(Tulisan ini pernah dimuat di Facebook, 28 April 2020).